2014-04-21

Butiran Pilu



BUTIRAN PILU

Puisi karya Rahma Ayuningtyas Fachrunisa



Dulu Engkau belia

Hari-hari merajut asa

Langkah pasti merah merona

Sayup-sayup kudengar harap pinta

Memandangmu sungguh berharga

Kan kudorong Engkau ke haluan

Kilau indah hingga kemerlap cerah

Tiada hirau ‘kan selalu berpetuah



Kamuflase detik hingga menit

Harap ini adalah Engkau, tertanam lekat

Semampuku takkan biarkan Engkau tertodong

Semampuku takkan izinkan luka memerosok

Jiwa ini berpangku kuat tekad di raga



Masamu kian berkembang

Masaku kian berkurang

Biarkan kulihat topi hitam bertali hiasi kepalamu

Biarlah kulihat kemapanan menimpamu selepasku

Biar segala jerih menjadi gurih

Biar segala pekat menjadi kuat


2014-04-14

[LYRIC] Taeyeon - Set Me Free



TAEYEON - SET ME FREE
Romanization + English Translation

mundeug tteoollineun geon
The thing I suddenly remembered
neomanui miso
was your smile  
jakku jiuryeogo aesseodo
I keep trying to erase it  
seonmyeong hal ppuniya
but it just gets clearer

Love hamkke nanun su manhatdeon
Love All of the stories we shared  
yaegideul jinan il ingeol
together. Now they are in the past

Set me free, Let me be
Set me free, let me be 
nareul noha jwo jamshirado shwil su itge
Let me go so I can rest for a moment  
Set me free, Let me be
Set me free, let me be
igeon aniya babo cheoreom useumi heulleo
This isn’t  right, like a fool, I keep laughing

2014-04-03

Riwayat Si Aking


RIWAYAT SI AKING
Puisi karya Rahma Ayuningtyas Fachrunisa

Orang tua itu menyantap aking samarnya
Sungguh dinikmat, telan penuh senyum sulaman
Tiada peduli dahaga menancap
Penyangga perut itupuncukup
Si Anak tak begitu

Si Anak bertanya,
"Tak bisakah kita makan sesungguhnya nasi?"
Prihatin, Si Tua berkata,
"Inilah sesungguhnya nasi." 
Si Anak bingung termangu hentikan kecapan

"Ini nasi, keras, namun peduli."

Si Anak tatap nanar haus tanya 
Dengan apa ia sanggup memahami
Ia mendesah, seraya berkata,
"Tiada mengerti diri ini."


Si Tua mengibas senyum lebar
"Hendaknya kau mengerti, hendaknya kau tahu
Alangkah nikmat aking ini
Tiada tara Si Pembandingnya
Tiada duga Si Perasa
Mengapa tak kau coba tuk rasa?"

Si Anak pun tak puas jua
Makin bingung ia, Si Belia
Diketahuinya seonggok nasi bekal

Si Tua berkata lagi, 
"Aking ini simbol pemimpin hebat
Tajamkan penglihatanmu, pekakan perasaanmu."

Masih tiada mengerti, Si Kecil lagi bertanya,
"Sebuah aking yang patah rebah ini?"

Kau benar, Duhai Anakku.Ia hidup dalam gelimang kesederhanaan
Bukan jepitan kemeriahan
Berkecukupan namun tiada berlebihan
Mengemban amanahnya sebagai santapan
Meski kini tampak berbeda

2014-04-01

Cakrawala Senja


CAKRAWALA SENJA
Puisi karya Rahma Ayuningtyas Fachrunisa

Namaku Indonesia
Hiruk pikukku Indonesia
Terbelai lembut oh Indonesia
Hanya ini yang kupunya, hanya ini yang kupinta
Abdi tulus bagi Indonesia

Warsa-warsa merajut asa
Tiada begitu, semakin menyendu
Peluk hangatmu yang kurindu
Bersama bersatu melawan fatamorgana

Ingin ku dahulu
Namun lemah lemas bulu kudukku
Beban mestinya dipikul beriringan
Kemana diriku yang penuh genggaman

Kurasa hasrat selalu didekap
Mengapa tak kulihat jerit di indera
Rintih pedih kian menganga
Tiada peduli diri ini, tiada peduli sesak ini

Kejamkah diri ini
Mengadu kesenangan harmoni dengan tangis mungil mereka
Dulu ku pengabdi
Kanan kiri yang serasi
Bersatu padu dalam berat karat hidup ini
Kejamkah diri ini
Sungguh tega biarkan awan memudar, keji meraup
Mengapa ku begini

Kita ini satu
Kita ini Indonesia
Tak bisakah, tak dapatkah
Kita bersatu, karena kita satu
Sodorkan tangan buat membantu
Mengapa kau penuhi tawamu
Saat tetes mata mereka mengabu
Belas kasih ada padamu
Tertancap kuat di lubuk suci hatimu