2014-04-21

Butiran Pilu



BUTIRAN PILU

Puisi karya Rahma Ayuningtyas Fachrunisa



Dulu Engkau belia

Hari-hari merajut asa

Langkah pasti merah merona

Sayup-sayup kudengar harap pinta

Memandangmu sungguh berharga

Kan kudorong Engkau ke haluan

Kilau indah hingga kemerlap cerah

Tiada hirau ‘kan selalu berpetuah



Kamuflase detik hingga menit

Harap ini adalah Engkau, tertanam lekat

Semampuku takkan biarkan Engkau tertodong

Semampuku takkan izinkan luka memerosok

Jiwa ini berpangku kuat tekad di raga



Masamu kian berkembang

Masaku kian berkurang

Biarkan kulihat topi hitam bertali hiasi kepalamu

Biarlah kulihat kemapanan menimpamu selepasku

Biar segala jerih menjadi gurih

Biar segala pekat menjadi kuat




Namun tiada begitu

Mengapa sesak kini menderamu

Butiran pilu itu membunuhmu

Bubuk putih itu menjeratmu

Apa salah Hamba

Hingga Engkau disulam lara

Butiran pilu itu membunuhmu



Untaian doa mengalir dari mulut tiada berdaya

Terkisah bayangan keindahan termimpi bersama

Terbang sudah peran perwira

Mengarahkan yang salut maupun kalut

Peluh relung bukanlah apa

Puncak gununglah sorotan utama



Kan ku dekap erat jiwa rapuhmu

Takkan biarkan rongrongan keji menyayatmu

Bangun kembali mimpi sukamu

Terus bersanding genggam erat gemuruh dadamu



Putih salju memang merdu

Lebih merdu kala putih rohanimu

Hunuskan iman pada butiran pilu

Noda di lubuk, siapa yang mau?

Sentuh mimpimu, dekap kemilaumu

Butiran pilu itu biarlah melayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar